Rabu, 06 November 2013

Pohon Tembakau Adalah Penghidupanku

Seorang nenek yang sedang menyapu halaman pekarangan yang diselimuti daun pohon tembakau, aku merasa terheran-heran saat si nenek tua itu memasukan daun-daun kering kedalam kantong beras yang berukuran 100Kg.  aku hampiri beliau yang berada ditengah hutan sepawon, Kediri. Salam sapa aku mulai lakukan depi pertanyaan buat apa nenek memasukan daun kering tersebut kedalam kantong beras itu?.
   

Situasi Rumah Halaman Warga
Akhirnya aku mendapatkan jawabanya, si nenek mengumpulkan daun tembakau kering itu untuk dijual kepabrik dengan harga Rp.7000. sebuah roda hidup yang seimbang “ jika kita merawat alam, alam akan merawat kita”. Terbukti dari kegiatan nenek bersama dengan warga desa tengah hutan lainya, setiap hari mereka mengumpulkan daun tembakau itu untuk kemudian dijemur sampai benar-benar kering, kemudian di jual kepada pabrik minyak kayu puti (minyak oles). Latar belakang nenek yang berumur 53 tahun ini merupakan seorang janda dan mempunyai satu anak ini berkehidupan pas-pasan, bergantung kepada alam, setiap harinya mereka mengelolah kebun mereka seperti menanam pohon durian, nanas, dan sayuran-sayuran disela-sela kelonggaran pekarangan atau hutan yang selama ini mereka gantungi. Jadi dia bersyukur sekali kepada tuhan karna tidak ada nganggur dalam keseharianya dalam mencari rezeki yang terbentang diarea hutan yang mereka tempati.
            Rezeki yang terbentang ini aku lihat dari beberapa warga yang semangat sekali dari cara mengelolah pertanian mereka, misalanya di halaman, samping dan belakang rumah mereka dipenuhi dengan berbagai macam bibit yang sedang dibesarkan dengan diselimuti plastik-plastik yang kemudian siap di pindah kekebun mereka. terima kasih nenek dan kawan yang mengajaku mengunjungi keluargamu di desa plosoklaten-sepawon- Kediri.

Tidak ada komentar: