Rabu, 06 November 2013

Merawat Hutan


Teman-Teman seperjalanan di hutan
“Ayo, ngopi dikek mari ngunu budal melu nag alas,”. Kata nenek dani kepada kami ber-8 sewaktu mengunjunginya di Kediri. Beberapa saat kemudian kami berangkat ke hutan yang dirawat oleh perhutani bekerjasama dengan masyarakat sekitar, sejauh 3 KM, kami mendapati beberapa pemandangan bunga-bunga hutan yang indah dipajang dihalaman rumah warga desa. Sesampai ditempat komplek pembinaan perhutani, mata kami terbelalak lebar, wow . . . indahnya tersusun beberapa rumah kecil yang dihiasi dengan beberapa macam bunga, sayuran dan banyak yang lainya, indah, tertata rapi dan udara yang begitu sejuk. Saat itu kami mengikuti nenek teman kami ini, mencoba mengerti bagaimana pekerjaanya para petani yang merawat hutan.
5 Kode Etik
   Suatu pesan yang terpampang yang sangat penting di komplek itu yakni, “Mari Budayakan Hidup Dengan 5 K” yakni Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Keamanan, dan Kesehatan, sungguh suatu pesan yang bagus buat kita, dalam menjaga keseimbangan dilingkungan sekitar, dan yang kutangkap dari pesan ini adalah larangan yang sangat tegas antaralain : “JANGAN SERAKAH”, memang yang namanya keindahan, ketertiban, keindahan, keamanan dan kesehatan akan hilang di muka bumi ini jika keserakahan merajalela dimana-mana. Ambilah sebuah kisah dan hikmah kehidupan masyarakat desa sepawon Kediri ini. 
  Uch, jauhnya . . . seru salah satu dari teman kami, 2 KM kami berjalan untuk sampai ke ladang yang dimaksud nenek jalan bertikung dan rimbun. Terlihat penataan paralon air yang panjang demi kebutuhan warga desa dibawahnya yang sudah modern, penataan tersebut lewat tanah setapak dan di kubur dalam tanah terus digantung diantara pohon besar agar terhubung secara baik, maklum daerah pegunungan. Berjalan beberapa orang dengan membawa rumput yang dipikul dipundaknya sangat, ada yang membawa sayuran sekarung yang dipikul dan ada pula warga yang membawa durian dimasukan dalam keranjang, yang buat ngiler karna gede banget. Hahaha, sesampai disana kami membantu nenek untuk memetik kacang panjang, serta beberapa sayuran atau  tanaman lainya yang dimaksud oleh nenek, dan mencari bunga hutan untuk buat kami bawa oleh-oleh. 
Sie Mbah yang Memandu Kami
    Banyak sekali macam-macam pepohonan yang beragam, merawat padang yang tidak ditanami pohon untuk diolah menjadi lahan perkebunanan serta pohon-pohon kecil mereka rawat sebagai pagar antara penggarap satu dengan yang lainya. akhirnya dari sini kami tahu bahwa para petani atas semua ini telah melalui proses yang panjang dan pembinaan dari perhutani agar masyarakat hidup berdampingan dengan alam, menanami disela kelonggaran, memotong yang sudah tua nan kropos dan mereboisasi kembali serta pemantauan dari masyarakat secara alami penuh dengan kasih sayang dan penataan sistem alur pemasaran hasil bumi hutan ini semoga terjaga dan tak tergiur dengan sistem kolonialis kapitalistik yang sekarang telah menghasut seluruh negeri didunia ini, walaupun masalah besar menyelimuti mereka kami tak tahu, semoga inovasi reboisasi ini istiqomah berjalan dengan lancar dan terjaganya manusia merawat hutan dan hutan merawat manusia, dengan hidup berdampingan dengan alam.

Tidak ada komentar: