Situasi maulid nabi dikelas |
Serempak
anak-anak keluar dari kelas menengok kami gerombolan KKN yang diundangan oleh
guru agama SD itu. Terpapar wajah yang beraneka ragam nan lucu ditambah
imut-imut, . . hahaha, semangat tak lupa jadi perasaan utama murid-murid ini.
beberapa guru langsung menertibkan anak didiknya untuk tertib memasuki kelas
yang telah ditata sebagai tempat acara kali ini. “ ayo anak-anak kelas 1 sampai
kelas 4 duduk menempati kelas 4 (ruangan yang paling luas) untuk anak kelas 5
sampai kelas 6 duduk dikelas sebelah karena ruanganya tak cukup. Akhirnya wajah
yang sedikit kecewa mereka terpaksa memasuki kelas “ nanti ada obatnya, biar
murid-murid gak kecewa”. Tanda Tanya bagi kami “?” oh ternyata jawabanya nanti
dapat berkat/jajanan dari para guru” hahaha, dasar memang anak kecil yang
polos.
Kelas
tampak ribut, meski sebagian dari mereka sudah duduk. Para guru sedang sibuk
menyiapkan sound portable agar suaranya dapat terdengar jelas. “ berbisik
seorang guru “Mas-Mbak ini acara mauled nabi pertama, jadi tolong yang jelaskan
pada anak-anak, apa sih itu maulid. Dimulailah acara ini yang di buka oleh tim
kami, saudari tartila, di lanjutkan dengan pembacaan ayat alquran yang
dibawakan oleh iis supianti, wajah anak-anak pun biasa tidak ada tanda senang
malah jenuh karna heran “buat apa yah”, tibalah saat kami membawakan
kesenian banjari, anak-anak pun diam terkesima tanda bahagia, menemukan suatu
hal yang baru dari lagu sholawat dan ketukan suara dari rebana yang sengaja
kami dendangkan, sungguh senang rasanya bisa memperkenalkan sedikit tentang “ini
adalah kesenian banjari adik-adik”. Khusuk nan halus sesekali para murid
ikut bersholawat mengikuti intruksi guru yang mengajaknya untuk menirukan kami
yang sedang bersholawat.
Kesenangan
itu berakhir tatkala kami mengakhiri kesenian banjari ini. tanda Tanya besar
pun masih berputar dikepala para murid, buat apa sih memperingati acara maulid?
siapa sih itu nabi Muhammad? Mengapa para orang tua kita begitu antusias
memperingatinya?. Ini rasanya bagian saya, tugas tersulit sebagai mauidhotul
khasanah, langsung saja aku lontarkan pada adik-adik
Saya
: allohumma sholli ala Muhammad
Murid,
guru: . . . . (semua pada diem)
Siapa itu Muhammad,,adik-adik |
Saya
: allohumma sholli ala Muhammad (ku ulangi 2X), .
Murid,
guru: ……(diem tidak ada yang menjawab)
Saya
: adik –adik kakak mau Tanya, apa kalian orang islam
Adik-adik:
iya kak . . . . (sedikit malu-malu)
Saya:
kalo adik-adik orang islam, jika kakak ngucapin allohumma sholli ala Muhammad
adik-adik harus jawab allohumma sholli alaih, jadi ayo tirukan kakan beberapa
kali
Saya,
adik-adik, dan para gurur: “allohummah sholli alaih” sbanyak 5 kali
Saya
: Sip buat adik-adik, kalo kakak ngucapin allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik bersama-sama harus berteriak “ allahumma sholli alai”(secara
bersama-sam”
Saya
: Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik
: allahumma sholli alai
Saya
: Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik
: allahumma sholli alai
Saya
: Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik
: allahumma sholli alai
Langsung
saya jawab dengan assalamualaikum waroh matullohi wabarokatu
Semua
di pimpin oleh guru menjawab: waalaikum salam waroh matullohi wabarokatu
langsung
aku bercerita tentang kisah super hero-nya kita yakni nabi Muhammad, tentang ia
menjadi raja, ahlaknya yang begitu mulia dan perang besar hanya dengan kata
allohumma sholli ala Muhammad perang tersebut di menangkan.
Semua
terkesima dengan penuh semangat, sesering kali aku berucap allahumma sholli ala
Muhammad dan sie murid-murid pun menjawabnya dengan antusia, . . lega
rasanya kata salah seorang guru, murid-murid sering mengulang kata sholawat. .
. . yang hasilnya sekarang murid tahu siapa nabi Muhammad itu, mengapa perlu di
puja-puja, dengan apa memujanya, akhirnya mereka tahu dan yang pasti nabi
Muhammad adalah Super Hero-nya kita yang terhebat sepanjang masa.
Suasana Kelas Sebelah |
Mengapa
ini penting sekali, karna ini adalah daerah pelosok (perbatasan hutan
bojonegoro dengan hutan madiun), yang kurang kuat akan dorongan pendidikan baik
itu pendidikan formal maupun informal, seperti pengajian di TPQ dan sekolah
foermal lainya. begitu juga pernah terkena “angin MTA (majelis tafsir)” yang
aqidahnya salah tafsir dan melenceng jauh dari alquran, karna menghalakan judi,
dan memakan anjing dan babi. Ditambah lagi budaya abangan, pengaruh dukun yang
besar dan kurangnya kerukunan dan guru keagamaan di desa ini. oleh karena itu
pentingnya bagi kita untuk member pengertian kepada mereka tentang ajaran islam
yang sesuai dengan al-qur’an dan sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar