Rabu, 06 November 2013

Maulidun Nabi Di Desa Bobol

Situasi maulid nabi dikelas
Serempak anak-anak keluar dari kelas menengok kami gerombolan KKN yang diundangan oleh guru agama SD itu. Terpapar wajah yang beraneka ragam nan lucu ditambah imut-imut, . . hahaha, semangat tak lupa jadi perasaan utama murid-murid ini. beberapa guru langsung menertibkan anak didiknya untuk tertib memasuki kelas yang telah ditata sebagai tempat acara kali ini. “ ayo anak-anak kelas 1 sampai kelas 4 duduk menempati kelas 4 (ruangan yang paling luas) untuk anak kelas 5 sampai kelas 6 duduk dikelas sebelah karena ruanganya tak cukup. Akhirnya wajah yang sedikit kecewa mereka terpaksa memasuki kelas “ nanti ada obatnya, biar murid-murid gak kecewa”. Tanda Tanya bagi kami “?” oh ternyata jawabanya nanti dapat berkat/jajanan dari para guru” hahaha, dasar memang anak kecil yang polos.

Kelas tampak ribut, meski sebagian dari mereka sudah duduk. Para guru sedang sibuk menyiapkan sound portable agar suaranya dapat terdengar jelas. “ berbisik seorang guru “Mas-Mbak ini acara mauled nabi pertama, jadi tolong yang jelaskan pada anak-anak, apa sih itu maulid. Dimulailah acara ini yang di buka oleh tim kami, saudari tartila, di lanjutkan dengan pembacaan ayat alquran yang dibawakan oleh iis supianti, wajah anak-anak pun biasa tidak ada tanda senang malah jenuh karna heran “buat apa yah”, tibalah saat kami membawakan kesenian banjari, anak-anak pun diam terkesima tanda bahagia, menemukan suatu hal yang baru dari lagu sholawat dan ketukan suara dari rebana yang sengaja kami dendangkan, sungguh senang rasanya bisa memperkenalkan sedikit tentang “ini adalah kesenian banjari adik-adik”. Khusuk nan halus sesekali para murid ikut bersholawat mengikuti intruksi guru yang mengajaknya untuk menirukan kami yang sedang bersholawat.

Kesenangan itu berakhir tatkala kami mengakhiri kesenian banjari ini. tanda Tanya besar pun masih berputar dikepala para murid, buat apa sih memperingati acara maulid? siapa sih itu nabi Muhammad? Mengapa para orang tua kita begitu antusias memperingatinya?. Ini rasanya bagian saya, tugas tersulit sebagai mauidhotul khasanah, langsung saja aku lontarkan pada adik-adik
Saya : allohumma sholli ala Muhammad
Murid, guru: . . . . (semua pada diem) 
Siapa itu Muhammad,,adik-adik

Saya : allohumma sholli ala Muhammad (ku ulangi 2X), .
Murid, guru: ……(diem tidak ada yang menjawab)
Saya : adik –adik kakak mau Tanya, apa kalian orang islam
Adik-adik: iya kak . . . . (sedikit malu-malu)
Saya: kalo adik-adik orang islam, jika kakak ngucapin allohumma sholli ala Muhammad adik-adik harus jawab allohumma sholli alaih, jadi ayo tirukan kakan beberapa kali
Saya, adik-adik, dan para gurur: “allohummah sholli alaih” sbanyak 5 kali
Saya : Sip buat adik-adik, kalo kakak ngucapin allahumma sholli ala Muhammad adik-adik bersama-sama harus berteriak “ allahumma sholli alai”(secara bersama-sam”
Saya : Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik : allahumma sholli alai
Saya : Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik : allahumma sholli alai
Saya : Allahumma sholli ala Muhammad
adik-adik : allahumma sholli alai
Langsung saya jawab dengan assalamualaikum waroh matullohi wabarokatu
Semua di pimpin oleh guru menjawab: waalaikum salam waroh matullohi wabarokatu
langsung aku bercerita tentang kisah super hero-nya kita yakni nabi Muhammad, tentang ia menjadi raja, ahlaknya yang begitu mulia dan perang besar hanya dengan kata allohumma sholli ala Muhammad perang tersebut di menangkan.
Semua terkesima dengan penuh semangat, sesering kali aku berucap allahumma sholli ala Muhammad dan sie murid-murid pun menjawabnya dengan antusia, . .  lega rasanya kata salah seorang guru, murid-murid sering mengulang kata sholawat. . . . yang hasilnya sekarang murid tahu siapa nabi Muhammad itu, mengapa perlu di puja-puja, dengan apa memujanya, akhirnya mereka tahu dan yang pasti nabi Muhammad adalah Super Hero-nya kita yang terhebat sepanjang masa.
Suasana Kelas Sebelah
 Mengapa ini penting sekali, karna ini adalah daerah pelosok (perbatasan hutan bojonegoro dengan hutan madiun), yang kurang kuat akan dorongan pendidikan baik itu pendidikan formal maupun informal, seperti pengajian di TPQ dan sekolah foermal lainya. begitu juga pernah terkena “angin MTA (majelis tafsir)” yang aqidahnya salah tafsir dan melenceng jauh dari alquran, karna menghalakan judi, dan memakan anjing dan babi. Ditambah lagi budaya abangan, pengaruh dukun yang besar dan kurangnya kerukunan dan guru keagamaan di desa ini. oleh karena itu pentingnya bagi kita untuk member pengertian kepada mereka tentang ajaran islam yang sesuai dengan al-qur’an dan sunnah.

Tidak ada komentar: